Menelusuri dan
mencermati kronologi sejarah perkembangan Pondok Modern Daarul Abror dari awal secara tidak sengaja perbincangan tentang
pesantren di Bangka yang banyak bangun jatuh kemudian bercermin kepada Pondok
Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur terdetiklah di hati KH. Sofyan Abu Yamin,
Ust. Haris, S. Ag, Ust Syamsuddin Zakaria untuk membangun Pesantren Modern yang
berkiblat ke Pondok Modern Gontor yang mana sampai saat ini masih diakui
kelebihannya oleh dalam Negeri maupun Luar Negeri. Pada bulan Oktober 2007
mulailah berkonsultasi kepada para alumni gontor dan mendapat tanggapan dan
dukungan. Akhirnya mereka bertekad mencari lahan dekat dengan kota tepatnya
adalah Desa Kace, kemudian membeli tanah seorang warga Desa Kace seluas + 3 Hektar.
Pada tanggal 14 Januari 2008 mulailah penggalangan dana
ke para dermawan dan simpatisan pesantren sehingga berdirilah satu unit
bangunan semi permanen dengan muatan 4 lokal yang sekarang sebagai tempat
tinggal para Dewan Guru yang sudah berkeluarga. Pada tanggal 14 April 2008
datanglah Dermawan dari Singapura yang berniat mendirikan Masjid untuk
pesantren yang sekarang telah digunakan sebagai central ibadah para santri dan
pengasuh di Pondok Modern Daarul Abror, berselang beberapa waktu datanglah
bantuan kapolda, Kabupaten,dan Gubernur babel dan Para Dermawan sehingga
terbentuklah asrama santri dua lantai yang permanen, tak lama kemudian
Kementerian Agama Kab. Bangka memberikan
dan mendaftarkan Pondok Modern Daarul Abror adalah salah satu pesantren yang
terdaftar di instansinya, tepat pada tanggal 26 November 2008 dengan Nomor
Statistik Pondok : 512190796006 dan nomor piagam:
Kd.29.01/5PP.00.8/414/2008.
Pondok ini adalah di bawah
naungan Yayasan Islam Bumi Serumpun Sebalai yang di ketuai oleh Syamsuddin
Zakaria dan pada tanggal 11 juni 2008 menganggkat KH. Sofyan Abu Yamin sebagai
Pemimpin Pondok yang berwenang sepenuhnya dalam memajukan pondok tersebut.
Pondok ini diberi nama Pondok Modern Daarul Abror dan di harapkan pondok ini
akan menjadi orang-orang ahli kebajikan
A.
Kondisi Sosial Keagamaan Masyarakat Di Sekitar Pondok
Desa kace adalah adalah sebuah desa
yang berbatasan langsung dengan Kota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jauh
sebelumnya desa tersebut sudah ada Madrasah dan telah ada pendidikan keislaman
namun masih tradisional yang mana sekarang masih berbekas di masyarakat yaitu cawisan,
nganggong. Desa ini pintu masuknya dari Kota ke Kecamatan Mendo Barat yang
dicanangkan sebagai Kecamatan Santri, kegiatan yang masih kental di masyarakat
desa adalah nganggong, peringatan maulid yang secara besar-besaran guna
menginggatkan kepada masyarakat akan keagunggan Nabi, juga ruahan, pengajian
tiap malam jum’at dan siang jum’at buat para ibu-ibu. inilah kondisi masyarakat
desa tersebut.
Posting Komentar